Sunday, October 19, 2014

Pria Ini Dihujat di Facebook Karena Memburu Binatang Yang di lindungi

 Pria Ini Dihujat di Facebook
Sebuah foto seorang pemburu yang berpose dengan hasil buruannya beredar di Facebook, Jumat (17/10/2014). Postingan foto itu dikirimkan oleh seorang member grup facebook Kicau Mania Pontianak, grup yang mewadahi penghobi burung kicau di Kalimantan Barat.
"Contoh manusia perusak alam & habitat burung dilindungi" tulis akun Edy Rachman yang mengirimkan foto tersebut, Jumat (17/10) siang.
Ketika dikonfirmasi, Edy tidak tahu siapa pria yang ada difoto itu. Dirinya mengaku mendapat foto itu dari grup lain yang juga menyebarkan foto yang sama.
Sontak saja, komentar bernada hujatan yang ditujukan kepada orang yang wajahnya terpampang difoto tersebut. Dalam foto itu, terlihat seorang pria sedang memegang kedua belah sayap seekor burung jenis rangkong atau julang. Kepala burung pun tampak terkulai tak berdaya. Di bahu sebelah kanan pria tersebut bersandar sebuah senapan laras panjang. Sementara bibir pria seolah tersenyum tanda kemenangan.
Beragam komentar pun silih berganti difoto yang diposting tersebut.
"Laporkan saja itu penjahat" tulis akun Facebook Mbah Londo
"Hukuman nya minimal 5 tahun" tulis akun Muhammad Hasbi
"Wahhh rangkok itu kan dilindungi. Karena harga jual paruhnya bernilai tinggi buat obat di China, Thailand, dan negara tertentu lainnya makanya bankay oknum kayak giti...Laporkan aja itu mah...Gak sayang kelestarian makhluk hidup... Gak punya hati nurani ih... Sedih kalo liat orang bisa siksa bahkan membunuh binatang apalagi burung cantik kayak gitu" komentar akun Tya Chuby
"Para pemburu makin menggila ya. Lebih gila lagi, karena pakai aksi foto bareng dengan satwa buruannya" tulis akun Rizal Daeng,
Penelusuran yang dilakukan kompas.com Jumat sore, akun yang menggunakan foto tersebut di profilnya berinisial RK. Dari keterangan yang tertera di akunnya, pria tersebut berasal dari Kolaka, Sulawesi Tenggara. Namun, sekitar pukul 23.30 malam akun tersebut sudah tidak bisa di akses lagi. Foto pria itu pun menyebar di beberapa grup komunitas penghobi burung kicau.
Sementara itu, Aditya, aktivis lingkungan mengatakan pihak terkait harus lebih intens dalam sosialisasi mengenai hewan-hewan yang dilindungi kepada masyarakat luas. Produk sosialisasi harus dibuat sejelas dan semenarik mungkin.
“Jadi tidak ada lagi alasan masyarakat yang buta hukum. Sarana sosialisasi tidak harus kaku, bisa saja menggunakan media sosial atau media lainnya” tegas Aditya.

Foto-foto Kronologis EKSEKUSI MATI Penggagas Negara Islam Indonesia "Imam Kartosuwiryo"


Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Penggagas Negara Islam Indonesia, dijatuhi hukuman mati oleh Presiden--sekaligus mantan teman satu perguruannya--Soekarno.
 
Pelaksanaan hukuman mati dilangsungkan Pada tgl 5 September 1962 di sebuah Pulau di Utara Jakarta bernama Pulau Ubi
 

Fadli Zon meluncurkan buku yang memuat foto-foto prosesi EKSEKUSI MATI sang Imam.

Berikut foto-fotonya...





Kartosuwiryo



Saat-saat terakhir bersama sang istri, Dewi Siti Kalsum









Jamuan terakhir.
Makan siang dengan menu rendang bersama istri, Dewi Siti Kalsum, dan kelima anaknya.
Dalam jamuan tersebut Kartosuwiryo tidak makan. Hanya merokok dan minum kopi.




Kartosoewirjo kemudian melaksanakan Sholat Taubat.


Kartosuwiryo memasuki ruang tunggu untuk dipindahkan meggunakan kapal.
Tangan diborgol dan dan dikawal tentara dengan senjata lengkap


Kartosuwiryo memasuki kapal






















Memasuki Kapal LCM menuju pulau Ubi
Ganti baju (mengenakan pakaian serba putih)
Menginjakkan kaki di Pulau Ubi
Dipapah menuju tiang  eksekusi




















Menuju Tiang Eksekusi

Kartosuwiryo diikat di tiang Eksekusi



Kartosuwiryo memanjatkan doa sebelum eksekusi dilaksanakan


Regu tembak bersiap mengeksekusi Kartosuwiryo. 
Terlihat seorang oditur memberikan pengarahan



12 Regu tembak mengokang senjata,
mengarahkan laras ke jantung Kartosuwiryo
5 dari 12 Senjata berisi peluru.
Tidak ada yang tahu, siapa yang memegang senjata berisi peluru.




























Kartosuwiryo terkulai. 5 peluru bersarang tepat di dada kirinya.


Guna memastikan kematian terpidana, seorang Komandan Regu tembak mendekati Kartosuwiryo
Menggunakan pistol, komandan regu tersebut kemudian menembak Kartosuwiryo dari jarak dekat



Usai peluru terakhir disarangkan, 
tim dokter kembali melakukan pengecekan memastikan terpidana benar-benar sudah meninggal dunia





Jasad Kartosuwiryo dilepaskan dari tiang eksekusi 



Jenazah dimandikan dengan air laut dan dikafani


Jenazah disholatkan


Jenazah Kartosuwiryo ditandu menuju pusara



Jenazah dikuburkan dibawah pohon. Tanpa nisan.


Tiang dan Perlengkapan Eksekusi dibakar